Anda patut mengetahui beberapa masalah yg bisa terjadi
menjelang persalinan, Proses persalinan dan Paska persalinan.
1. JANIN TERLILIT TALI PUSAR
Kondisi ini kerap membuat para calon ibu khawatir. Pasalnya
ada penelitian yg mengatakan 25 % janin mengalami hal ini. Dan ada juga
penelitian yang mengatakan sekitar 20% persalinan normal. Terdapat beberapa
tali pusar yg tidak membahayakan janin sehingga harus dipastikan dengan
pemeriksaan ultrasonografi. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat pposisi lokasi
lilitan tali. Beberapa kali lilitan terjadi dan bagaimana aliran darah di
daerah lilitan tersebut bisa diketahui apakah lilitan tali pusar tersebut
membahayakan janin atau tidak. Kondisi bayi yg terlilit tali pusar akan
berpengaruh terhadap ibu dan sicabang bayi, salah satunya :
1. gangguan proses persalinan normal, karena janin tidak turun
ke
rongga panggul menuju jalan lahirnya
2. Jika lilitan terlalu kuat membuat janin kekurangan
oksigen
(hipoksia) dan akan membahayakan.
Maka apabila kondisi seperti diatas dan calon ibu ingin
memutuskan persalinan normal, maka perlu pendampingan dari dokter yg terus
memonitor apakah dapat menyebabkan bahaya. Jika keadaan makin memburuk
maka jalan satu-satunya adalah dengan operasi ceasar
2. POSISI BAYI SUNGSANG
Bila bayi anda dengan posisi sunsang mintalah dokter
untuk mengembalikan posisi janin sebelum meminta anda untuk melakukan proses
persalinan Caesar. Tindakan yang dapat anda lakukan agar bayi anda kembali ke
posisi normal maka lakukan Knee-Chest atau posisi sujud- menungging (dada
lutut)
JIKA posisi janin tetap susang sampai akhir kehamilan,
biasanya dokter akan melakukan tindakan External Cephalic Version
(ECV) atau memutar janin. Tindakan ini dapat dilakukan bila:
·
ibu hamil tidak mengalami pendarahan
pada vagina
dan plasenta di dekat mulut rahim
·
detak jantung bayi tidak normal
·
hamil kembar
·
pertumbuhan janin tidak normal
·
air ketuban kurang
3. BAYI LAHIR DENGAN
SINDROMA
DOWN
Bayi lahir dengan kondisi sindroma down atai sindroma
Mongoloid terjadi karena kelainan pembelahan sel di seluruh tubuh bayi
yang disebut non disjunction. Hal ini yang menghasilkan janin yang
saat ini masih berupa embrio dengna tiga copy kromoson bukan 2 copy
sebagaimana mestinya. Penyebabnya hal ini masih belum di ketahui samapai
sekarang.
4. BAYI LAHIR PREMATUR
Penyebab umumnya terjadinya kelahiran premature
adalah Premature Rupture of Membrane (PROM). Ini terjadi karena selaput
ketuban pecah dan air ketuban keluar sebelum waktunya lahir.
Beberapa ahli berpendapat bahwa pemicunya adalah :
·
Infeksi
vagina, Kadar hormon estrogen
yang meningkat dalam keadaan hamil,
menyebabkan vagina memproduksi lebih banyak glikogen
yang mendukung
pertumbuhan jamur. Pencegahannya adalah menjaga kebersihan
vagina
·
Infeksi
saluran kemih. Gejalnya adalah merasa terbakar
ketika akan buang air kecil,
sakit di seputar panggul atai dibawah puser,
anyang-anyangan atau sering terasa mau
buang air kecil, urin bau dan berwarna keruh
serta terkadang ada darahnya. Pencegahan
dengan minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh
·
Listeria atau
Listeriosis adalah infeksi ini sering
diabaikan, gejalanya mirip flu dengan
sedikit demam serta kadang diare . Selain kelahiran
premature ,bayi bisa menderita
meningitis . Pencegahnya dengan menghindari makanan
yang mudah di hinggapi jamur seperti
keju lunak atau daging yang belum matang
·
Cairan amniotic yang terlalu banyak
·
Mulut rahim yang lemah
·
Bentuk rahim yang tidak normal mis:
memiliki kantong rahim ganda tetapi satu mulut rahim
·
Hamil kembar
·
Stress selama fase kehamilan
Pencegahannya dengan melakukan relaksasi
·
Hamil di usia sudah tua
5. PLSENTA PREVIA
Plasenta previa dimana plasenta tumbuh di tempat yg salah.
Seharusnya plasenta terbentuk di sepanjang bagian atas rahim. Namun pada
kasus ini plasenta justru melekat atau menutupi serviks. Kondisi ini
mengganggu proses persalinan karena plasenta menutupi jalur lahir
janin dan sekita 0,5 % ibu hamil mengalami plasenta previa. Letak plasenta yang
tidak pada tempatnya ini bisa diketahui sejak sebelum proses persalinan ,
Plasenta previa biasanya dapat terdeteksi melalui ultrasonografi.
· Jika terdektisi tumbuh di bawah rahim pada usia
kehamilan lebih dari
28 minggu, maka ibu hamil
dinyatakan positif mengalami plasenta
previa
· Jika plasenta menghalangi jalan
lahir maka diputuskan untuk persalinan Caesar.
TANDA – TANDA PLASENTA PREVIA
Tanda klinis dari plasenta previa
adalah painless bleeding atau Pendarahan tanpa nyeri. Hal ini harus
ditangani cepat dan tepat karena berakibat fatal bagi ibu dan
janin. Penyebabnya masih belum diketahui.
Terdapat beberapa resiko terjadinya plasenta previa yakni
1. pernah melakukan kuretase dan operasi Caesar di
kehamila sebelumnya,
2. kehamilan kembar.
3. Memiliki endometrium, merokok
4. Hamil dibawah usia 20 thn atau diatas 30 thn
5. Memiliki riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
6. PRE EKLAMPSIA DAN POSTPARTUM
EKLAMPSIA
Pre eklampsia merupakan keadaan dimana tekanan darah
meningkat dan terdapat protein dalam urin yang hanya bisa terjadi selama masa
kehamilan. Ketika Pre eklampsia terjadi di minggu-minggu
akhir kehamilan, maka dokter dengan cepat mengambil tindakan mengeluarkan janin
sebagai bentuk pertolongan pada janin. Namun jika Pre eklampsia
terjadi di awal kehamilan maka pihak medis akan mengambil tindakan
memperpanjang masa kehamilan sampai janin dianggap telah cukup kuat untuk
dilahirkan dan keadaan ibu baik.
Pre eklampsia masih bisa terjadi setelah
persalinan dan risiko masih bisa terjadi setelah persalinan dan risiko
masih tinggi samapai 4 minggu, setelahhnya bila keadaan pree eklamsia tidak
ditangani dengan baik dikhawatirkan terjadi eklampsia dengan tanda klnis berupa
kejang dan koma.
Terdapat beberapa gejala sebelum terjadi eklampsia atau
impending ekclampsia yaitu
1. Tekanan darah meningkat
2. Sakit kepala
3. Gangguan penglihatan
4. Nyeri perut bagian atas (nyeri ulu hati)
5. Pembekakan seluruh badan
6. Nyeri otot dan sendi
Penyebab Pre eklampsia belum dapat dipastikan. Menuru dugaan
para ahli adalah factor genetic , pola makan, defisiensi vitamin (misalnya
vitamin A) atau penulakan system imun daru plasenta oleh tubuh ibu.
Baik eklampsia dan eklampsia penanganannya dilakukan oleh
dokter dengan memberikan obat-obatan seperti magnesium sulfat.
Untuk mencegah dan mengatasi kejang. Lalu suntikan labelatol,
nicardipine,nifedipine atau hidralazin untuk
menurukan tekanan darah.
7. KETUBAN PECAH
DINI
Ketuban pecah ? perkataan ini sering kita dengar
, dan menyebabkan kepanikan calon ibu, lantaran sudah tahu bahwa pecahnya air
ketuban merupakan signal dari persalinan. Sebenarnya penanganan
ketuban pecah dini sangat tergantung pada kondisi ibu dan kehamilannya,
terma suk janin dan cairan ketuban.
·
Jika jumlah cairan ketuban masih cukup , maka dokter cenderung menahan
janin di rahim. Dan si calon ibu harus beristirahat total dan mendapat
penangan diberikan obat obat untuk mematangkan paru-paru janin dan
antibioatik untuk mencegah infeksi, umumnya hal ini akan membuat
selaput ketuban akan menutup sendiri dan cairan ketuban akan kembali dan
terus dibentuk
· Jika cairan ketuban
habis sama sekali, dokter akan segera
mengeluarkan bayi lewat jalan
operasi Caesar.
TIPS MENCEGAH KETUBAN PECAH
1. Periksa kehamilan secara teratur dan segera ke obgin
jika merasa
ada yang
tidak normal dengan kehamilan atau di daerah kemaluan
2. Bersihkan daerah kemaluan dengan dari
mulai dari depan ke
belakang
3. Jika mulur rahim cenderung lemah segera hentikan
melakukan
hubungan sexsual
4. Konsumsi vitamin C secara teratur terlebih saat suia
kehamilan
lebih dari 20 minggu
8. BAYI LAHIR
DENGAN BERAT BADAN
RANDAH (BBLR)
Proses kelahiran cenderun lancer tetapi kondisi bayi yang
baru saja dilahirkan tidak sempurna. Tak sedikit bayi yang dilaharikan
dalam kondisi berat badan rendah. UMUMNYA : terjadi lantaran usia
kehamilan yang belum cukup bulan atau bayi lahir tapi berat badan saat
lahir lebih kecil ketimbang pada saat didalam kandungan
(dismaturitas ).
FAKTOR PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH
1. Adanya gangguan pertumbuhan janin yang
sering disebabkan oleh
2. suplai makanan dari ibu ke janin kurang
3. kelainan plasenta
4. infeksi atau hipertensi
PENCEGAHAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
1. Mengkonsumsi makanan yang dianjurkan dokter obgin
2. Selalu menjaga kehamilan berkembang normal
3. Sedangkan penanganan bayi lahir dengan berat
badan rendah
4. adalah memantau asupan gizi yg masuk kedalam tubuh
bayi.